Wednesday, August 12, 2020

Plastik, Bencana Masa Depan yang Dahulu Diharap-harapkan

Gambar: Berbagai varian plastik

Plastik adalah material yang paling mudah kita temui di rumah kita. Mulai dari kantong plastik sekali pakai yang biasa memuat bahan belanjaan kita, jam dan perabotan yang mengisi rumah kita, hingga kantong teh celup yang biasa kita minum. 

Di lingkungan, plastik menjadi masalah yang sama besarnya dengan kegunaannya bagi kita. Ia mengisi hampir setiap meter persegi tanah yang bisa kita lihat. Di perairan juga sama buruknya, kita sering melihat sampah plastik berbagai jenis berada di saluran irigasi.

Plastik dulunya dipuja, sekarang berubah menjadi bencana.

Dahulu di awal penemuan plastik, Seorang Pria berkebangsaan Swedia bernama Sten Gustaf Thulin menjawab keresahan umat manusia tentang deforestasi hutan yang terjadi demi memenuhi kebutuhan kertas wadah belanja manusia. Dengan gembira dia menemukan material baru yang bernama plastik. Tetapi nyatanya, setelah sekian waktu berlalu, kita sadar bahwa plastik menjadi ancaman lingkungan yang nyata. Perilaku kita adalah penyebab utama ancaman kiamat plastik.

Di tahun 1907, plastik diperkenalkan sebagai material dengan 1000 kegunaan. Nama awalnya polyoxybenzylmethyllenglycolanhydride. Plastik sempat diangggap sebagai material yang melampaui hukum alam, dan juga dituduh terbuat dari jasad-jasad manusia yang dipintal. 

Kegunaan yang dimiliki oleh plastik membuat ekonomi blok barat meroket, terutama setelah perang dunia kedua. Begitu banyak penelitian untuk menciptakan berbagai varian dari plastik agar menambah kegunaannya.

Mengutip dari GreenPeace, Bangsa Indonesia mengenal plastik saat zaman penjajahan Jepang. Ketika tahun 1950 pabrik-pabrik plastik di Indonesia mulai berdiri. 

Kini plastik adalah ancaman nyata bagi lingkungan tempat manusia tinggal. Akankah kita diam saja? Atau kita perlu memikirkan solusi bagi diri kita dan umat manusia?

0 comments:

Post a Comment